Allahmemerintahkan kepada manusia untuk saling peduli dan tolong menolong. Islam Mengajarkan Saling Peduli dan Tolong Menolong Sesama | Republika Online REPUBLIKA.ID Menumbuhkanrasa empati dan simpati terhadap saudara-saudara kita baik saudara sesama muslim, saudara sesama bangsa dan saudara sesama manusia. Menumbuhkan rasa tolong menolong terhadap saudara yang mengalami kesulitan. Silaturahmi merupakan kegiatan menyambung kekerabatan atau persaudaraan antar sesama. Dengan meningkatkan silaturahmi Wahaimanusia, bertaqwalah kepada Allah Azza wa Jalla , ketahuilah bahwa Allah Azza wa Jalla mewajibkan ukhuwah dan tolong menolong kepada sesama muslim dalam kemaslahatan dunia dan agama. Allah Azza wa Jalla: اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ Bentukbentuk Perilaku Sosial Keagamaan. Dalam dokumen BAB II METODE TARGHIB WA TARHIB DAN PERILAKU SOSIAL KEAGAMAAN (Halaman 22-34) Mengutip dari pengertian perilaku sosial keagamaan di atas, dapat dikemukakan bahwa bentuk-bentuk perilaku sosial keagamaan menurut Muhammad Abdurrahman (2016: 33) sebagai berikut : a. Perilaku Tolong Menolong. Pengabdianmasyarakat merupakan salah satu dari Tri Dharma Pergururan Tinggi, sedangkan kegiatan masyarakat sendiri bertujuan memberi peluang dan pengalaman bagi Mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuannya kepada masyarakat, agar masyarakat memiliki pola hidup sesuai dengan syari'at Islam dalam kehidupan sehari-hari dan saling tolong-menolong serta saling menyeru kepada kebaikan ProdukIslam: Tolong menolong sesama Muslim. Salah satu bentuk tolong menolong yang berpahala. #utusanonline. Utusanonline, Agama Dan Kepercayaan/Islam 2/9/2019 1:01:00 PM Lim Guan Eng yang mendakwa pengguna Islam melakukan kempen memboikot produk perniagaan keluaran peniaga bukan Islam. Guan Eng cabar Umno dan PAS kecam kempen boikot OV0J. UKHUWAH ANTAR SESAMA MUSLIM DAN HAK-HAK MEREKASegala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla , yang telah menjadikan kaum Muslimin bersaudara dan saling menyayangi, yang memerintahkan mereka agar saling tolong-menolong dalam kemaslahatan dunia dan agama. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilâh yang haq diibadahi kecuali Allah Azza wa Jalla , tiada sekutu bagi-Nya’ Dan aku bersaksi bahwa Muhammad n adalah hamba dan utusan-Nya. Semoga keselamatan tercurahkan kepadanya, keluarganya, para shahabatnya dan orang-orang yang mengikuti beliau dengan baik hingga hari manusia, bertaqwalah kepada Allah Azza wa Jalla , ketahuilah bahwa Allah Azza wa Jalla mewajibkan ukhuwah dan tolong menolong kepada sesama muslim dalam kemaslahatan dunia dan agama. Allah Azza wa Jallaاِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, sebab itu damaikanlah perbaikilah hubungan antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah Azza wa Jalla , supaya kamu mendapat rahmat. ” [al-Hujurât/ 4910]Nabi Shallallahu alaihi wa salllam bersabdaمَثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِيْ تَوَدِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ كَمَثَلَ الْجَسَدِالْوَاحِدِ ,إِذَااشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِوَالْحُمَّىPerumpamaan kaum mukminin satu dengan yang lainnya dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan saling berlemah lembut di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota badan sakit, maka semua anggota badannya juga merasa demam dan tidak bisa tidur. [HR Muslim no. 4658]Apabila ini yang menjadi kewajiban kaum Muslimin, maka ukhuwah ini mewajibkan mereka saling memenuhi hak satu dengan lainnya. Di antara hak tersebut adalah 1. Mencintai karena Allah Azza wa tanpa membedakan nasab di antara mereka, juga tanpa egoisme yang membawa mereka kepada sifat tidak baik, akan tetapi karena Allah Azza wa Jalla semata-mata. Nabi Shallallahu alaihi wa salllam bersabdaلاَيُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ ِلأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِىTidak sempurna iman salah seorang di antara kamu hingga dia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.[HR Bukhari no. 12]Nabi Shallallahu alaihi wa salllam juga bersabda yang artinyaثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيْمَانِ، مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُـحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِـي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِـي النَّارِ.“Ada 3 hal, barang siapa yang berada padanya ia akan merasakan manisnya iman, pertama hendaklah Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya Shallallahu alaihi wa sallam lebih dia cintai dari pada selainnya; kedua dia mencintai seseorang semata-mata karena Allah Azza wa Jalla ; ketiga dia enggan untuk kembali kepada kekafiran setelah diselamatkan oleh Allah Azza wa Jalla sebagimana dia juga enggan untuk dilemparkan ke dalam api Neraka.”. [HR Bukhari no. 15]2. Mendamaikan ada perselisihan dan perpecahan di antara mereka, maka kewajiban seorang muslim adalah mendamaikannya. Allah Azza wa Jalla berfirman فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَصْلِحُوْا ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖوَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗٓ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَOleh sebab itu, bertakwalah kepada Allah Azza wa Jalla dan perbaikilah hubungan antara sesamamu; dan taatlah kepada Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman.“[Al-Anfal/8 1]Islâh maknanya adalah meluruskan masalah yang diperselisihkan dan mengembalikannya kepada kaum Muslimin serta memperbaiki kedua pihak yang Shallallahu alaihi wa salllam menganggap perbuatan mendamaikan kaum Muslimin sebagai sedekah, maka kewajiban mereka yaitu jika ada perselisihan atau perpecahan di antara mereka, hendaknya mereka damaikan dan luruskan perselisihan tersebut dengan adil, sehingga ukhuwah kembali terjalin di antara mereka. 3. Jujur dalam mereka bermuamalah dengan jujur, tidak berdusta, tidak berkhianat dan tidak menipu dalam jual beli. Hendaknya muamalah jual beli tersebut dilakukan atas dasar niat yang baik, tanpa menutupi aib yang ada pada barang yang dijual dan tanpa berbohong dalam harganya. Kejujuran adalah keselamatan. Nabi Shallallahu alaihi wa salllam bersabdaالْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَفْتَرِقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتِ الْبَرَكَةُ مِنْ بَيْعِهِمَا – رواه أبو داود“Apabila dua orang muslim bermuamalah jual beli, maka ada khiyar hak memilih bagi keduanya. Jika keduanya jujur dan berterus terang, maka keduanya akan mendapat barakah dari jual belinya, dan jika keduanya berdusta dan menyembunyikan, maka barakah akan dihilangkan dari jual belinya.”4. Mendoakan kebaikan kepadanya, mendoakannya dengan maghfirah, agar diberi kemaslahatan dunia dan agama. Allah Azza wa Jalla berfirmanوَاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِۚDan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi dosa orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. [Muhammad/ 4719]Nabi Shallallahu alaihi wa salllam bersabdaحَقُّ اَلْمُسْلِمِ عَلَى اَلْمُسْلِمِ سِتٌّ إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ, وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ, وَإِذَا اِسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْهُ, وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اَللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ, وَإِذَا مَاتَ فَاتْبَعْهُ – رَوَاهُ مُسْلِمٌ“ Hak muslim satu dengan lainnya ada enam, yaitu apabila engkau bertemu dengannya, berilah salam kepadanya; apabila dia mengundangmu, penuhilah udangannya; apabila dia meminta nasehat kepadamu, maka nasehatilah; apabila dia bersin dan mengucapkan alhamdulillâh, maka doakanlah; apabila dia sakit, maka jenguklah; dan apabila dia meninggal, maka iringilah jenazahnya.”Pertama apabila seorang muslim bertemu dengan saudaranya, hendaknya dia mendahuluinya dengan salam. Memulai salam hukumnya sunah, sedangkan menjawab salam hukumnya wajib, sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla وَاِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِاَحْسَنَ مِنْهَآ اَوْ رُدُّوْهَاApabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu dengan yang serupa [an-Nisâ`/ 486]Hendaknya kaum Muslimin menyebarkan salam di antara mereka. Abdullah bin Salam mendengar Nabi Shallallahu alaihi wa salllam bersabda يَا أَيُّهَا النَّاسُ ، أَفْشُوْا السَّلَامَ ، وَأَطْعِمُوْا الطَّعَامَ ، وَصِلُوْا الْأَرْحَامَ ، وَصَلُّوْا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ ، تَدْخُلُوْا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ “ Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makan orang miskin-red, sambunglah silaturahmi dan shalatlah pada malam hari ketika manusia dalam sedang tidur, engkau akan masuk surga dengan keselamatan.”Nabi Shallallahu alaihi wa salllam menggabungkan perintah mengucap salam dan memberi makan fakir miskin karena hal itu akan menumbuhkan rasa kecintaan antar kaum Muslimin dan menghilangkan Sabda Nabi Shallallahu alaihi wa salllam وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ “ Apabila dia mengundangmu , maka penuhilah.” Maksudnya, apabila dia mengundangmu untuk walimah atau hadir dalam suatu resepsi, hendaknya engkau datang, kecuali apabila ada udzur syar`i yang menyebabkan berhalangan hadir atau memberatkanmu. . Akan tetapi jika pada walimah atau resepsi tersebut ada kemungkaran dan engkau mampu mengubah kemungkaran tersebut, maka engkau wajib datang dan mengubahnya. Akan tetapi jika tidak mampu mengubahnya, janganlah engkau menghadirinya. Kehadiranmu yang tidak bisa mengubah kemungkaran itu, merupakan tanda engkau setuju dengan hal Sabda Nabi Shallallahu alaihi wa salllam وَإِذَا اِسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْهُ “ Apabila dia minta nasehat, maka nasehatilah.” Maksudnya, apabila dia meminta nasehat kepadamu dalam suatu perkara dan meminta pendapat kamu yang baik, maka hendaknya kamu bersungguh-sungguh menasehatinya, baik dalam hal yang dia sukai maupun Sabda Nabi Shallallahu alaihi wa salllam وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اَللَّهَ فَسَمِّتْهُ “ Apabila dia bersin dan memuji Allah Azza wa Jalla, doakanlah dia.” Bersin merupakan nikmat dari Allah Azza wa Jalla karena mengosongkan udara buruk yang ada di tubuh. Apabila dia bersin, ini merupakan nikmat Allah Azza wa Jalla yang perlu disyukuri. Sehingga apabila dia memuji Allah Azza wa Jalla , wajib bagi orang yang berada di sisinya untuk mendoakanya dengan mengucapkan “ Yarhamukallâh”. Kemudian orang yang bersin mengucapkan “ Yahdîkumullâh wa yushlih bâlakum.” Ini merupakan perilaku Muslimin yang baik, maka hukumnya wajib untuk menjawab orang yang bersin apabila dia memuji Allah Azza wa Sabda Nabi Shallallahu alaihi wa salllam وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ “ Apabila dia sakit, maka jenguklah.” Menjenguk orang sakit mengandung kebaikan yang banyak, di antaranya bisa mengurangi beban orang yang sakit dan keluarganya. Mengunjunginya, duduk di sampingnya dan mendoakannya, maka akan membuat dia bahagia dan menguatkan rajâ`nya kepada Allah Azza wa Jalla . Di antara adab menjenguk orang sakit, pertama hendaknya secara berkala; jangan setiap hari karena hal itu akan memberatkannya, kecuali dia suka yang demikian. Kedua mendoakan kesembuhan baginya, memberi motivasi kepadanya agar segera sembuh, melapangkan bebannya, dan menghiburnya. Ketiga hendaknya jangan berlama-lama duduk di sampingnya agar tidak membebaninya, kecuali dia Sabda Nabi Shallallahu alaihi wa salllam وَإِذَا مَاتَ فَاتْبَعْهُ “ Apabila dia meninggal dunia, maka iringilah jenazahnya.” Hal itu karena ada doa, permohonan ampun kepadanya, menyenangkan wali dan kerabatnya dan ada unsur memuliakan kedudukan orang yang meninggal. Barang siapa yang menghadiri jenazah, menyalatkan dan mendoakannya, maka dia akan memperoleh pahala satu qirâth. Barang siapa menyalatkan dan mengiringinya sampai pemakaman, dia akan memperolah 2 qirâth. Ada yang bertanya “Wahai Rasulullah, apa itu dua qirâth?” Beliau menjawab “Seperti dua gunung yang besar.”Wahai hamba Allah Azza wa Jalla , bertaqwalah kepada Allah Azza wa Jalla dan jagalah hak-hak saudara kalian. Allah Azza wa Jalla berfirmanوَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ“Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah Azza wa Jalla , Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla amat berat siksa-Nya.” [al-Mâidah/ 52]Wahai hamba Allah Azza wa Jalla, bertaqwalah kepada Allah Azza wa Jalla, ketahuilah bahwa di antara hak-hak kaum Muslimin satu dengan lainnya adalah amar ma`ruf dan nahi munkar. Maka, apabila engkau melihat saudaramu berada dalam kemaksiatan dan penyelisihan kepada syariat atau lainnya engkau tidak boleh mendiamkannya. Akan tetapi engkau harus menasehatinya secara sembunyi-sembunyi antara engkau dan dia. Dan hendaknya engkau menunjukkannya pada kebaikan dan memperingatkannnya dari keburukan.. Hendaknya engkau perbaiki dengan cara yang baik, hingga dia bisa mengetahui bahwa kamu adalah saudaranya dan engkau sangat hamba Allah Azza wa Jalla , bertaqwalah kepada Allah Azza wa Jalla dan bersemangatlah dalam menunaikan hak-haknya sebagaimana engkau juga meminta agar hak engkau dipenuhi oleh al-Mimbariyah Ashimah hl, 191-198 oleh Dr Shalih bin Fauzan al-Fauzan[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XIII/1430/2009M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] Sebagai makhluk sosial manusia tidak mampu hidup sendiri dan akan selalu membutuhkan bantuan orang lain. Sudah menjadi kodratnya bahwa manusia diciptakan untuk bisa saling tolong menolong dan membantu satu sama lain yang sedang mengalami kesulitan. Islam sebagai rahmatan lil allamin,tidak dapat dipisahkan dari ajaran untuk saling tolong menolong. Islam juga mewajibkan seluruh umatnya untuk saling tolong menolong. Sebagaimana firman Allah SWT dibawah ini “Dan tolong-menolong engkau semua atas kebaikan dan ketaqwaan.” QS. Al-Maidah 2Meskipun islam mewajiban tolong menolong antar umat muslim. Namun, islam juga memberikan batasan sebagaimana yang dikemukakan hadist diatas. Bahwa islam juga memberikan batasan terhadap apa yang menjadi ajarannya tersebut. Karenanya umat islam harus mengerti betul bagaimana ajaran tolong menolong yang dianjurkan dalam islam. Bahwa setiap umat diwajibkan hanya melakukan tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa dan larangan tolong menolong dalam hal dosa besar dalam islam . Aturan pakai yang untuk melaksanakan ajaran saling tolong-menolong yang terdapat di dalam Al Quran di antaranya adalah sebagai berikut“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” QS. Al-Ashr 1-3Hukum Tolong Menolong Dalam Islam Tolong menolong dalam ajaran islam terutama dalam hal kebaikan dan taqwa memilki hukum yang sangat di anjurkan, dan bahkan mendekati kewajiban. Karena tujuan dari penciptaan manusia sendiri ialah untuk dapat saling tolong menolong sehingga dalam hukum tolong menolong dalam islam beserta anjurannya secara garis besar adalah sebagai berikut 1. Kewajiban Tolong Menolong Dalam Kebaikan bagi masyarakat muslimAl-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata di dalam Tafsir Al-Qur’anil Azhim II/7 menafsirkan dalam [al-Ma’idah/5 2] “Allah Ta’ala memerintahkan hamba-hamba-Nya yang mukmin agar saling berta’awun di dalam aktivitas kebaikan yang mana hal ini merupakan al-Birr kebajikan dan agar meninggalkan kemungkaran yang mana hal ini merupakan at-Taqwa. Allah melarang mereka dari saling bahu membahu di dalam kebatilan dan tolong menolong di dalam perbuatan dosa dan keharaman.”Dalam hal ini, aktivitas tolong menolong yang dilandasi oleh kebaikan dan taqwa tentu akan samgat membawa kebaikan. Tidak hanya bagi individu atau kelompok yang bersangkutan, tetapi juga bagi semua umat muslim. Kondisi ini kemudian akan menyebar kepada individu atau kelompok lain untuk kemudian saling berlomba-lomba melakukan kebaikan melalui jalan tolong menolong antar sesama umat Konsekuensi Dari Loyalitas Menjadi Muslim Anjuran tolong menolong dalam hal kebajikan merupakan salah satu bentuk loyalitas kita kepada agama dan sesama muslim. Sebagaimana Allah SWT berfirman “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka adalah menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh mengerjakan yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar” [at-Taubah/9 71]Artinya bahwa, bagi mereka yang mampu menolong saudaranya dari upaya perbuatan yang dzolim dan sebagai upaya saling menguatkan dalam menghadapi musibah dalam islam , maka sesungguhnya hal ini merupakan bentuk pertolongan yang wajib di lakukan kepada sesama muslim. Dan barangsiapa yang membiarkan saudaranya terjerumus kedalam api dan perbuatan dosa tanpa melakukan kewajiban memberinya nasihat dan malah menelantarkannya. Maka sesungguhnya ia merupakan seorang penipu dan bukan pembela bagi Pahalanya Setara Dengan Shadaqah Anjuran untuk saling tolong menolong dalam hal kebaikan telah jelas difirmankan oleh Allah SWT. Bahkan dalam sebuah Hadits riwayat Ibnu Abi Addunia dan Asysyihaab“Pertolonganmu terhadap orang lemah adalah sodaqoh yang paling afdol.” Dalam hal ini hukum tolong menolong yang dilakukan dengan ikhlas untuk menolong saudara kita yang lemah. Merupakan sebuah sedekah dalam islam atau shodaqoh. Artinya bahwa Allah SWT memberikan pahala yang meyamai dengan pahala shodaqoh yang paling afdol terhadap upaya kita dalam menolong saudara kita yang mengalami Pertolongan Allah Bagi Mereka Yang Suka Menolong Dalam Hal Kebaikan Hadits riwayat Ahmad “Allah selalu menolong orang selama orang itu selalu menolong saudaranya semuslim.”Dalam hadist tersebut disebutkan secara jelas, bahwa Allah SWT menjanjikan pertolongan bagi mereka yang menolong saudaranya sebagaimana keutamaan bersedekah . Dalam hal ini tentu semakin menekankan bahwa ajaran tolong menolong bagi sesama umat muslim merupakan sebuah anjuran dan kewajiban yang melekat. Serta merupakan upaya dalam menghilangkan sifat sombong dalam islam yang merasa dirinya paling tinggi tanpa dapat melihat pemderitaan saudara yang Bantuan Allah SWT Kepada Mereka Yang Menolong Saudaranya Kewajiban tolong menolong dalam hal kebaikan dan taqwa memang telah menjadi ajaran islam yang melekat. Karena itulah maka, Allah SWT menjanjikan beberapa keutamaan bagi mereka yang menolong saudara-saudaranya. Sebagaimana Hadits riwayat Muslim berikut “Barangsiapa yang berusaha melapangkan suatu kesusahan kepada seorang mukmin dari kesusahan-kesusahan dunia, maka Allah akan melapangkannya dari suatu kesusahan di hari kiamat dan barang siapa yang berusaha memberi kemudahan bagi orang yang kesusahan, maka Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat. Barang siapa yang berusaha menutupi kejelekan orang Islam, Allah akan menutupi kejelekannya di dunia dan akhirat. Allah selalu membantu hamba-Nya selama hamba itu menolong sesama saudaranya.”6. Sebagai Bentuk Taqwa Kepada AllahAllah Azza wa Jalla telah menghimpun ragam kebaikan, kebajikan dalam ayat berikut“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir yang memerlukan pertolongan dan orangorang yang meminta-minta; dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya; dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” [al-Baqarah/2177] Dalam firmaNya tersebut dijelaskan secara jelas bahwa mereka yang bertaqwa ialah mereka yang mampu meringankan penderitaan saudaranya. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan mempermudah segala urusannya dan memberikan bantuan bagi mereka yang kesusahan. Sesungguhnya hal yang demikian tentu hanya ada dalam diri mereka yang bertaqwa kepada Allah Kewajiban Tolong Menolong Dalam Mencegah Perbuatan DzolimSebagai contoh sikap saling menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda“Bantulah saudaramu, baik dalam keadaan sedang berbuat zhalim atau sedang teraniaya. Ada yang bertanya “Wahai Rasulullah, kami akan menolong orang yang teraniaya. Bagaimana menolong orang yang sedang berbuat zhalim?” Beliau menjawab “Dengan menghalanginya melakukan kezhaliman. Itulah bentuk bantuanmu kepadanya.” [HR. al-Bukhâri]Dengan demikian bahwa, sebagaunsesama muslim kita dapat berperan secara aktif dalam membantu dan menolong saudara kita yang hendak atau baru akan terjebak pada perbuatan yang dzolim. Sesungguhnya tiada bentuk pertolongan yang paling mulia selain denga membawa mereka kembali kejalan berupaya menjalankan hukum tolong menolong dalam islam beserta anjurannya tersebut, karena bukan hanya mereka, tapi anda juga akan menfapatkan kemudahan dan keutamaan kelak. Sebagaimana Dalam hadits lain, beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda“Orang yang menunjukkan sesama kepada kebaikan, ia bagaikan mengerjakannya.” [HR. Muslim]Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Mustafalan – Hadits tentang tolong-menolong. Tidak ada manusia yang memiliki kemampuan sempurna, bahkan Nabi Muhammad SAW sekalipun. Untuk itu setiap orang dianjurkan saling tolong menolong dalam berbagai kesempatan. Misalnya begini, ada orang yang bisa membuat baju, tapi tidak mampu menjualnya. Datanglah seorang distributor pakaian yang memasarkan pakaian. Ia menjualnya kepada orang yang tidak bisa membuat baju, dengan imbalan uang, dan uang tersebut diberikan kepada si pembuat simbiosis mutualisme ini juga berlaku dalam banyak hal di kehidupan ini. Makanya, kita tidak boleh apatis terhadap kehadiran orang lain. Kita harus bersikap ramah, terbuka, dan menjalin tali silaturahmi yang baik dengan sini, kami ingin membagikan beberapa daftar hadits dan dalil shahih tentang tolong-menolong. Semoga dengan adanya hadits ini kita bisa saling tolong menolong dan mengesampingkan sifat dendam, benci, atau Hadits Tentang Tolong-menolong1. Saling Menolong2. Menolong Secara IkhlasKumpulan Hadits Tentang Tolong-menolongLangsung saja tanpa banyak basa basi kembali, silahkan simak kumpulan daftar hadits dan dalil shahih tentang tolong-menolong. Simak ulasan lengkapnya pada pembahasan berikut ini dalam bahasa Arab, latin, beserta Saling Menolongأَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ رواه البخاري Bahwasanya Abdullah bin Umar mengabarkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda ” Muslim yang satu adalah saudara muslim yang lain; oleh karena itu ia tidak boleh menganiaya dan mendiamkannya. Barang siapa memperhatikan kepentingan saudaranya, maka Allah akan memperhatikan kepentingannya. Barang siapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu kesulitannya dari beberapa kesulitannya nanti pada hari kiamat. Dan barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat ” . HR. Bukhariالْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِه . صحيح البخاريArtinya”Mukmin yang satu dengan yang lainnya bagaikan sebuah bangunan yang saling memperkuat antara sebagian dengan sebagian yang lainnya. Rasulullah SAW. sambil memasukkan jari-jari tangan ke sela jari- jari lainnya HR. Bukhari2. Menolong Secara Ikhlasمَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَابِ الدُّنْياَ نَفْسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَابِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالْاَخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِى الدُّنْيَا وَالْاَخِرَةِ وَاللهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ اْلعَبْدُ فِى عَوْنِ اَخِيهِ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ“Barang siapa melapangkan seorang mukmin dari satu kesusahan dunia, Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan di hari kiamat. Barang siapa meringankan penderitaan seseorang, Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi aib seorang muslim, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu mau menolong saudaranya.” HR. Muslim dari Abu Hurairah.KesimpulanDemikian pembahasan singkat mengenai hadits tentang tolong-menolong, contoh tolong menolong, hadits tentang tolong menolong diriwayatkan oleh, manfaat tolong menolong, pengertian tolong menolong dalam islam, hadits meringankan beban orang lain, hadits tolong menolong latin, membantu orang lain dalam islam, ayat al-qur’an tentang menolong orang Hadits Tentang Kerja KerasHadits Tentang Laki-laki Membuat Wanita MenangisBacaan Doa Menyantuni Anak Yatim Advertisements – Silaturahmi adalah wujud dari bentuk manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan manusia lainnya untuk saling berbagi, saling memperhatikan dan kasih sayang dengan sesama. Manusia satu dan lainnya dapat terikat dalam hubunan emosional, sosial, ekonomi dan lainnya. Karenanya Islam sangat memahami hal itu karena itulah silaturahmi harus terlaksana dengan adab yang baik. Lalu apa sih sebenarnya pengertian dari silaturahmi?Kita perlu memahami pengertian silaturahmi. Dalam kehidupan, silaturahmi merupakan salah satu amal shalih yang memiliki banyak keberkahan di dalamnya terhadap kita dan sesama manusia. Mereka yang menjalani silaturahmi dengan baik akan mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat. Ia juga akan diberkahi oleh Allah juga 6 Manfaat Penting dalam BersilaturahmiDengan demikian, sebagai orang mukmin, hendaknya kita melakukan silaturahmi dan tidak melalaikan. Sungguh baik dilakukan untuk meluangkan waktu demi melaksanakan amal shalih yang tak hanya memberikan pahala tetapi juga menjaga keharmonisan. Terlebih dengan dimudahkannya alat transportasi dan komunikasi di zaman ini, seharusnya kita bisa lebih baik lagi dalam mengamalkan merangkum, pengertian Silaturahmi sebaiknya mampu dipahami oleh seorang muslim. Kata Silaturahmi dibentuk dari kata Shilah dan Ar Rahim. Kata Shilah sendiri berasal dari kata wasalu yasilu wasl an wa silat an yang artinya adalah hubungan. Sementara Ar Rahim atau Rahim memiliki arti kerabat. Sementara di dalam Al Qur’an, kata al-arham ­bermakna rahim atau kerabat. Karena itulah ar rahim berarti hubungan itu, Abu Thayyib menjelaskan arti silaturahmi sebagai sebuah ungkapan untuk berbuat baik kepada kerabat yang memiliki hubungan nasab. Lalu menurut Imam an-Nawawi, silaturahmi dapat diartikan sebagai berbuat baik kepada kerabat. Bisa dengan bersilaturahmi dengan harta, bantuan, kunjungan, mengucapkan salam, dan QS An Nisa1 Allah SWT berfirmanا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًاArtinya Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!Adab SilaturahmiMaka dari itulah kita memerlukan adab dalam bersilaturahmi. Dalam kitab Mausu’atul Adab al-Islamiyah, menurut Syekh Abdul Azis bin Fathi as-Sayyid Nada, beliau merinci adab-adab silaturahmi yang sesuai dalam Al Qur’an dan Sunnah. Berikut adab-adab tersebut1. Niat baik dan ikhlasSebagaimana kita ketahui, Allah tidak akan menerima suatu amal kecuali kita melakukannya dengan ikhlas. Maka dari itu, wajiblah bagi siapapun untuk mengikhlaskan niat hanya kepada Allah SWT ketika menyambung tali silaturahmi. Janganlah sekalipun bersilaturahmi untuk riya’ dan Mengharapkan PahalaAllah SWT telah menjanjikan pahala bagi hamba-Nya yang bersilaturahmi. Maka dari itu, baik adanya apabila kita hanya mengharapkan pahala dalam bersilaturahmi kepada tamu Allah dengan temukan paketnya cuma di snippet="Iframe-Package"] 3. Memulai Silaturahmi dari yang TerdekatHal ini dimaksudkan adalah semakin dekat hubungan kekeluargaan atau kerabat atau Rahim, maka wajib untuk menyambungnya. Perkara ini cukup krusial untuk dapat diperhatikan bagi setiap Muslim dalam Mendahulukan Silaturahmi kepada Mereka yang Paling Bertakwa Kepada AllahKita harus bersilaturahmi terlebih dahulu kepada kerabat dan orang-orang yang kita yakini paling bertakwa kepada Allah SWT. Meski demikian, para Muslim pun dianjurkan untuk bersilaturahmi kepada kerabat yang kafir ataupun yang tidak soleh dengan tujuan mengajak kepada rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di hanya hal itu, sebagai seorang mukmin kita juga dianjurkan untuk mempelajari nasab dan mencari kerabat yang jauh. Lalu tak berhenti menyambung silaturahmi meski kepada mereka yang memutusnya. Selanjutnya bisa dengan mulai bersedekah kepada kerabat yang membutuhkan, menahan gangguan terhadap kerabat yang kurang baik serta menumbuhkan rasa bahagia kepada pengertian silaturahmi dan adab-adab silaturahmi yang sepatutnya kita ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.

silaturahmi dan tolong menolong sesama saudara muslim merupakan langkah